Sabtu, 03 Mei 2014

PERBEDAAN DARI TES URAIAN (ESSAY) DAN TES OBJEKTIF



PERBEDAAN DARI TES URAIAN (ESSAY) DAN TES OBJEKTIF

Ada dua jenis tes yakni tes uraian dan tes objektif. Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas, dan uraian berstruktur. Sedangkan tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, yakni bentuk pilihan benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, isian pendek dan melengkapi.
A.    Tes Uraian
Tes uraian merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata kata dan bahasa sendiri. Dengan demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan.
  1. Kelebihan dan Kelemahan Tes Uraian.
a.       Kelebihan
Adapun kelebihan atau keunggulan tes uraian ini antara lain adalah :
1)      Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi.
2)      Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah kaidah bahasa.
3)      Dapat terlatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berfikir logis, analitis, dan sistematis.
4)      Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving).
5)      Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berfikir siswa.
b.      Kelemahan
Dilain pihak kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tes ini antara lain adalah :
1)      Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang telah diberikan, tidak seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan.
2)      Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya. Guru bisa saja bertanya tentang hal hal yang menarik baginya, dan jawaban nya juga berdasarkan apa yang dikehendakinya.
3)    Tes ini biasanya kurang reliabel mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaannya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif besar.
22.    Jenis jenis Tes Uraian
Bentuk tes uraian dibedakan menjadi uraian bebas (free essay) dan uraian terbatas (berstruktur).
a.       Uraian bebas (Free Essay)
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pertanyaan uraian bebas sifatnya umum. Melihat karakteristiknya, pertanyaan bentuk uraian bebas ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk :
1)      Mengungkapkan pandangan para siswa terhadap suatu masalah sehingga dapat diketahui luas dan intensitasnya.
2)      Mengupas suatu persoalan yang kemungkinan jawabannya beraneka ragam sehingga tidak ada satupun jawaban yang pasti.
3)      Mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu persoalan dari berbagai segi atau dimensinya.
Kelemahan tes ini ialah sukar menilainya karena jawaban siswa bisa bervariasi, sulit menentukan kriteria penilaian, sangat subjektif karena bergantung pada guru sebagai penilainya.
b.      Uraian terbatas (berstruktur).
Bentuk kedua dari tes uraian adalah uraian terbatas. Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembatasan bisa dari segi : ruang lingkupnya, sudut pandang menjawabnya, dan indikator indikatornya.
Dengan adanya pembatasan tersebut jawaban siswa akan lebih terarah sesuai dengan yang diharapkan. Cara memberikan penilaian juga lebih jelas indikatornya. Kriteria kebenaran jawaban bisa lebih mudah ditentukan. Oleh sebab itu, bentuk soal uraian terbatas terasa lebih terarah dan lebih tepat digunakan dari pada bentuk uraian bebas.
Di samping kedua bentuk uraian di atas ada pula bentuk tes uraian yang disebut soal soal berstruktur. Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal soal objektif dengan soal soal esai. Soal berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya. Soal yang berstruktur berisi unsur-unsur pengantar soal, seperangkat data, dan serangkaian subsoal.
  1. Syarat Menyusun Soal Bentuk Uraian
Agar diperoleh soal soal bentuk uraian yang dikatakan memadai sebagai alat penilaian hasil belajar, hendaknya diperhatikan hal hal berikut :
a.       Dari segi isi yang diukur
Segi yang hendak diukur hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya, misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisis suatu permasalahan, dan aspek kognitif lainnya. Dengan kejelasan apa yang akan diungkapkan maka soal atau pertanyaan yang dibuat hendaknya mengungkapkan kemampuan siswa dalam abilitas tersebut.
Setelah abilitas yang hendak diukur cukup jelas, tetapkan materi yang ditanyakan. Dalam memilih materi sesuai dengan kurikulumnya atau silabusnya, pilih materi yang esensial sehingga tidak semua materi perlu ditanyakan. Materi esensial adalah materi yang menjadi inti persoalan dan menjadi dasar untuk penguasaan materi lainnya. Dengan perkataan lain, bila konsep esensial dikuasai, maka secara keseluruhan siswa akan mengetahui aspek aspek yang berkenaan dengan konsep tersebut. Aturlah penyajian pertanyaan secara berurutan mulai dari yang mudah menuju kepada yang lebih sulit, atau dari yang sederhana menuju kepada yang lebih kompleks. Gunakan bentuk uraian terbatas atau yang berstruktur.
b.      Dari segi bahasa
Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga muda diketahui makna yang terkandung dalam rumusan pertanyaan. Bahasanya sederhana, singkat, tetapi jelas apa yang ditanyakan.
c.       Dari segi teknis penyajian soal
Hendaknya jangan mengulang ulang pertanyaan terhadap materi yang sama sekalipun untuk asibilitas yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan yang diajukan lebih komprehensif daripada segi lingkup materinya. Perhatikan waktu yang tersedia untuk mengerjakan soal tersebut sehingga soal tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Bobot penilaian untuk setiap soal hendaknya dibedakan menurut tingkat kesulitan soal. Soal soal yang tergolong sulit diberi bobot yang lebih besar. Tingkat kesulitan soal dilihat dari sifat materinya dan abilitas yang diukurnya. Abilitas analisis lebih sulit daripada aplikasi dan pemahaman demikian juga sintesis lebih sulit daripada analisis. Sedangkan dari aspek materi, konsep lebih sulit daripada fakta.
d.      Dari segi jawaban
Setiap pertanyaan yang diajukan sebaiknya telah ditentukan jawaban yang diharapkan, minimal pokok pokoknya. Tentukan pula besarnya skor maksimal untuk setiap soal yang dijawab benar dan skor minimal bila jawaban dianggap salah atau kurang memadai.
  
B.     Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai. Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scorred item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara satu atau nol.
Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, menberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi,seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip-prinsip.
  1. Kelemahan dan Kelebihan Tes Objektif
a.       Kelebihan bentuk soal jawaban singkat :
1)      Menyusun soalnya relatif mudah.
2)      Kecil kemungkinan siswa memberi jawaban dengan cara menebak.
3)      Menuntut siswa untuk dapat menjawab dengan singkat dan tepat.
4)      Hasil penilaiannya cukup objektif.
5)      Lebih representatif dalam mewakili isi dan luas bahan, dapat menghindari campur tangan unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun guru yang memeriksa
6)      Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya
7)      Pemeriksaanya dapat diserahkan kepada orang lain
b.      Kelemahan bentuk soal jawaban singkat:
1)      Persiapan untuk menyusunya jauh lebih sulit dari pada tes esai, karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan yang lain
2)      Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali serta sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi
3)      Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
4)      “ kerja sama” antar siswa antar siswa dalam melaksanakan tes lebih terbuka
5)      Dapat mengukur aspek pengetahuan yang lebih tinggi.
6)      Memerlukan waktu yang agak lama untuk menilainya sekalipun tidak selama bentuk uraian.
7)      Menyulitkan pemeriksanaan apabila jawaban siswa membingungkan pemeriksa
c.       Cara mengatasi kelemahan
1)      Kesulitan menyusun tes objektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatih hingga mahir
2)      Menggunakan tabel spesifikasi untuk mengatasi kelemahan yang pertama dan kedua
3)      Menggunakan norma (standar) penilaian yang memperhitungkan faktor tebakan yang bersifat spekulatif
  1. Bentuk  Bentuk  Tes Objektif
a.       Bentuk Tes Benar Salah (True-False, or Yes-No)
Bentuk tes benar salah (B-S) adalah pertanyaan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Peserta didik di minta untuk menentukan pilhannya mengenai pertanyaan atau pernyataan dengan cara seperti yang diminta dalam petunjuk mengerjakan soal. Bentuk soal benar salah ini lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana. Dalam penyusunan soal bentuk B-S ini tidak hanya menggunakan kalimat pertanyaan atau pernyataan tetapi juga dalam bentuk gambar, tabel, dan diagram.
1)      Macam macam  bentuk tes benar salah dari segi pola pengerjaaannya yaitu :
a)      Tes benar salah bentuk pertanyaan
b)       Tes benar salah yang menuntut alasan
c)      Tes benar salah dengan membetulkan
d)     Tes benar salah berganda
2)      Kelebihan tes benar salah
a)      Dapat mencakup bahan yang luas dan pertanyaanya lebih singkat
b)      Mudah menyusunnya
c)      Dapat digunakan berlaki-kali
d)     Dapat dilihat secara cepat dan objektif
e)      Petunjuk cara mengerjakannya mudah di mengerti
3)      Kelemahan tes benar salah
a)      Bisa membingungkan siswa
b)      Kurang dapat membedakan murid yang pandai dan murud yang kurang pandai
c)      Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau salah
d)     Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali
Contoh:
·         Bilangan bulat dioperasikan dengan bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat (B-S)
·         Kuadrat dari suatu bilangan asli lebih besar dari 20 (B-S)
·         Selisih suatu bilangan dengan 23 lebih besar dari 10 (B-S)
b.      Tes Pilihan Ganda (Multiply Choice Test)
Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan  atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Tes  pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (options).

1)      Jenis-jenis tes pilihan berganda
a)      Dilihat dari segi bentuk-bentuknya stem soal-soal pilihan ganda bisa berupa Pertanyaan dimana alternatif atau option nya merupakan kemungkinan- kemungkinan  jawabannya
b)      Kalimat tidak sempurna dimana option nya merupakan kemungkinan terusannya
c)      Persoalan yang diungkapkan secar verbal, dengan gambar, grafik, denah dan sebagainya dimana optionnya merupakan pernyataan-pernyataan yang benar atau salah yang berasal dari persoalan gambar, grafik atau denah yang dimaksud
2)      Secara umum tes pilihan ganda dibedakan menjadi lima :
a)      Tes pilhan ganda dengan menemukan satu-satunya jawaban yang benar
b)      Tes pilihan ganda dengan memilih jawaban yang terbaik
c)      Tes pilihan ganda dengan memilih lebih dari satu jawaban benar
d)     Tes pilihan ganda dengan soal kalimat negatif
e)      Tes pilihan ganda yang menggunakan gambar, bagan, peta dan lain-lain


c.        Tes Bentuk Menjodohkan (Matching)
Soal tes bentuk menjodohkan sebenarnya masih merupakan bentuk pilihan-ganda. Perbedaannya dengan bentuk pilihan-ganda adalah pilihan ganda terdiri dari stem dan option, kemudian peserta didik tinggal memilih salah satu option yang paling tepat, sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunukukkan kumpulan persoalan dan kolom sebelah kanan menunjukkan kumpulan jawaban. Jumlah pilihan jawaban dibuat lebih banyak dariapa jumlah persoalan
1)      Kelebihan soal bentuk menjodohkan, antara lain:
a)        Realatif mudah disusun
b)        Penskorannya mudah, objektif dan cepat
c)         Dapat digunakan untuk menilai teori dengan penemunya, sebab dan akibatnya, istilah dan definisinya
d)       Materi tes cukup luas
2)      Kelemahan soal bentuk menjodohkan adalah:
a)      Ada kecendrungan untuk menekankan ingatan saja
b)      Kurang baik untuk menilai pengertian guna membuat tafsiran
c)      Untuk meyusun soal perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
·         Buatlah petunjuk tes dengan jelas, singkat, dan mudah dipahami
·         Sesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator
·         Kumpulan soal diletakkan disebelah kiri, sedangkan jawabannya diletakka disebalah kanan
·         Susunlah item-item dan alternatif jawaban denga sistematika tertentu. Misalnya, sebelum pokok persoalan didahului oleh stem atau bisa juga lansung pada pokok persoalan
·         Seluruh kelompok soal dan jawaban hanya terdapat dalam satu halaman.
·         Gunakan kalimat yang singkat, tepat dan jelas
·         Jumlah alternatif jawaban hendaknya lebih banyak dari pada jumlah soal.
d.      Tes Jawaban Singkat (Short Answer) dan Melengkapi (Completion)
Tes jawaban singkat yaitu tes tertulis yang menuntut siswa untuk mengisikan perkataan, ungkapan atau kalimat pendek sebagai jawaban terhadap kalimat yang tidak lengkap, atau jawaban atas suatu pertanyaan atau jawaban atas asosiasi yang harus dilakukan.

1)      Kelebihan tes jawaban singkat:
a)      Mudah dalam penyusunannya, terutama untuk mengukur ingatan atau pengetahuan.
b)      Sedikit kesempatan untuk menduga-duga jawaban.
c)      Cocok untuk siswa kelas tingkat rendah.
2)      Kelemahan tes jawaban singkat:
a)      Sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi.
b)      Sulit menyusun soal yang hanya satu jawaban, lebih-lebih untuk proses mental yang tinggi.
c)      Sulit penilaiannya jika terdapat bermacam-macam jawaban yang benar.
d)     Cenderung hanya mengukur hafalan.
3)      Petunjuk penyusunan soal tes jawaban singkat:
a)      Untuk soal hitungan guru hendaknya lebih spesifik terutama untuk jawaban
b)      Hilangkan kata-kata yang penting (fill in blank)
c)      Jangan terlalu banyak kata-kata yang dihilangkan
d)     Secara umum lebih baik yang berbentuk direct question dari pada incomplate statement
4)      Ciri – ciri Tes yang Baik
Sebuah tes dikatakan baik jika memenuhi persyaratan :
  1. Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid bila tes  itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat ukur yang digunakan tepat.
  2. Bersifat reliable, atau memiliki reliabelitas yang baik. Reliabelitas sering diartikan dengan keterandalan. Suatu tes dikatakan relliabel jika tes itu diberikan berulang-ulang memberikan hasil yang sama.
  3. Bersifat praktis atau memiliki kepraktisan. Tes memiliki sifat kepraktisan artinya praktis dari segi perencanaan, pelaksanaan tes dan memiliki nilai ekonomi tetapi harus tetap mempertimbangkan kerahasiaan tes.

4 komentar:

  1. kak, mau tanya? kaka mengambil sumber dari mana? bisa dicantumkan? karena saya butuh untu kerperluan penelitian. terim kasih

    BalasHapus
  2. ada yg kurang... contoh kata kata operasional yang di gunakan tiap bentuk test.

    BalasHapus
  3. Bagus,,it's easier to understand. Thanks a lot

    BalasHapus
  4. Kalau boleh jenjang penilaian atau skor penilaiannya di jelaskan lebih rinci

    BalasHapus